Dalam kisah 1001 malam,diceritakan mengenai seorang yang mempunyai 2 1/2 orang sahabat. Di sebuah negara Antah Berantah,tinggallah seorang saudagar arab yang kaya-raya bernama Zainal Abidin. Beliau tinggal bersama seorang anaknya yang di asuh dengan penuh kasih sayang. Sewaktu anak ini telah menganjak remaja,dia menjadi pemuda yang gagah dan tinggi budi pekertinya.
Suatu hari, Zainal Abidin memanggil anaknya lalu berkata," Dalam hidup ini,selain harta benda yang kita miliki sekarang ini, kita juga perlu mempunyai sahabat-sahabat yang setia dan selalu bersedia membantu kita apabila kita memerlukan bantuan mereka. Anaku,ambillah uang ini dan carilah sahabat-sahabat seperti yang ayah katakan,"
Berbekalkan uang itu, anaknya pergi keluar kota dan mencari sahabat-sahabat seperti yang dikatakan oleh ayahnya. Setelah bertemu dengan beberapa orang yang dijadikan sahabat-sahabatnya dia pun pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, ayahnya bertanya."Sudah sekian lama kamu meninggalkan rumah ini untuk mencari sahabat tolong katakan kepada ayah,berapa orang sahabatmu sekarang?"
" Ayah,sejak meninggalkan rumah ini aku telah bertemu dengan 50 orang yang bisa aku jadikan sahabat dan benar-benar tulus bersahabat denganku.."
"Bagus anakku,walaupun ayah telah hidup lebih dari 60 tahun,tetapi ayah hanya mempunyai 2 1/2 orang sahabat saja dan sesungguhnya kamu lebih hebat dari ayah. Bisakah kamu mengundang para sahabatmu ke rumah kita kerna ayah ingin mengadakan acara kesyukuran minggu depan."
Setelah itu si ayah meninggalkanya untuk membuat acara kesyukuran.Pada hari yang ditentukan,Berkumpullah 50 orang sahabat anaknya di rumah dan setelah selesai makan berkatalah Zainal Abidin "Wahai sahabat anakku, Aku amat berbesar hati kerna kalian semua sudi datang ke rumah ini dan tujuanku mengundang kalian semua adalah karena aku ingin minta pendapat kalian sehubungan dengan musibah yang menimpa anakku ini. Anakku telah dituduh berselingkuh dengan puteri raja dan kalian tahu anakku tidak melakukan perbuatan terkutuk itu tetapi raja tidak mempercayainya. Besok pagi tentera raja akan datang ke rumah ini dan menangkap anakku.
“Maaf, Pak.Kami sangat takut berurusan denagn raja dan kami tidak dapat berbuat apa-apa. Sekiranya bukan raja, kami pasti akan berpihak pada sahabat kami ini.
Tiba-tiba salah seorang dari mereka berkata “ Aku akan menemani sahabatku ini, apapun terjadi. Sekiranya tentera raja datang menangkapnya, aku akan ikut bersama dia mengadap raja dan meminta belas kasihan raja agar kesalahannya diampuni. Sekiranya tidak mendapat pengampunan, aku siap mempertaruhkan nyawaku untuk menentang perintah raja!”
Setelah para sahabat pulang ke rumah masing-masing,Zainal Abidin berkata kepada anaknya” Kamu sesungguhnya mempunyai seorang sahabat dan yang lain-lain hanyalah teman-temanmu belaka. Seorang sahabat akan sanggup bersama kita dalam saat kita senang ataupun susah. Besok aku akan memanggil 21/2 orang sahabatku dan aku akan mengenalkannya kepadamu.”
Keesokkan harinya, Zainal Abidin pun memanggil tiga orang temannya untuk datang ke rumah. Dia menanyakan kabar da kesibukkan masing-masing. Tiba-tiba berkatalah Zainal Abidin, ”Sahabat-sahabatku, sebenarnya tujuan aku memanggil kalian adalah karena aku ingin meminta pendapat kalian berkenaan musibah yang melanda anakku. Dia dituduh berselingkuh dengan anak raja dan esok tentera raja akan datang menangkap anakku untuk dijatuhi hukuman mati. Kalian semua tahu bahawa anakku sungguh tidak melakukan perbuatan hina tersebut dan itu cuma fitnah belaka.”
Berkatalah seorang dari mereka” Begini saja. Sebelum tentera raja datang aku akan mengadap raja dan menawarkan seluruh hartaku untuk menggantikan nyawa anakmu”
Seorang yang lain berkata” Aku akan meminta raja mengambil nyawaku sebagai ganti nyawa anakmu karena aku sudah tua dan puas menikmati hidup ini. Biarlah anakmu masih muda terus hidup untuk menikmati hari-hari mendatang..”
Sahabat yang ketiga angkat bicara” Saranku adalah aku akan menemui raja dan menawarkan seluruh hartaku.Sekiranya raja tidak mau, aku akan menyakinkannya agar beliau mengambil nyawaku sebagai ganti nyawa anakmu..”
Setelah itu mereka berpelukan untuk pulang kerumah masing-masing dan meminta Zainal Abidin memberi kabar selanjutnya mengenai perkara ini.
Arti Sahabat adalah segalanya.
Sahabat adalah tahta tertinggi dari Piramida Sosial, mereka mengalahkan posisi teman, dan kawan, bahkan mengalahkan posisi saudara, bahkan udah kayak bagian dari tubuh kita sendiri.
Sahabat adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidup ini. “We never can forgotten our friends”, kata-kata tersebut pernah terjadi di kehidupan kita walaupun kita sudah lama tidak bertemu mereka.
Sahabat merupakan orang yang terbaik di dalam hidup kita siapapun sahabat kita, asalkan sahabat kita bisa mengerti perasaan kita. Ingatlah selalu bahwa “friends will always help us in anywhere and anytime” Siapapun sahabat kita dia tetaplah sahabat kita dan harus saling mengerti perasaan satu sama lain.